Back song Higurashi no Koi JKT48Kisah Higurashi yang selalu tidak disadari keberadaannya yang sangat dekat, semoga kau menyadarinya tidak terus memalingkan wajah. Lihat lah! Temukan!
Tempat dimana serangga berbunyi
Apakah engkau mengetahuinya?
Apakah engkau mengetahuinya?
Di tempat ini, tempat yang tenang hanya terdengar suara
kepakan sayap serangga angin lembut yang menerpa dedaunan yang selalu menjadi
tempat berlindung para serangga. Ya, ini lah tempat berlindung ku. Tempat yang
selalu aku datangi jika aku menginginkan kesendirian & ketenangan diriku. Tetapi,
di sisi lain aku bertanya. Apa kah kau mengetahui keberadaan ku sekarang? Apakah
kau menyadari tempat ini? Aku selalu berharap kau datang ke sini &
menemukan ku. Aku ingin kau mengetahui diriku.
Di dalam pepohonan taman yang
Mulai berubah menjadi gelap
Hari-hari ku habiskan ditempat ini, tidak terasa hari sudah
semakin gelap. Suasana pun berubah, tidak hanya dedaunan di pohon yang sudah
semakin tidak terlihat itu. Tapi juga kau. Kenapa kau tidak juga menyadari
keberadaan ku? Apakah karena hari semakin gelap? Tapi apakah kau mendengar
bisikan hati ini? Aku memanggil nama mu di dalam hati dalam gelap ini.
Diriku yang kau kira hanya teman
Aku mengingat kejadian sebelumnya, kita selalu bersama dalam
kehidupan ini. Aku ingat saat kau membuat ku tertawa, aku ingat saat kau
melemparkan senyum itu hanya untukku, aku ingat kau selalu menghampiriku dengan
semangat. Seolah kita dua orang yang cocok. Tapi, nyatanya. Kau pernah berkata
dengan mudah sambil mengusap kepalaku, kau berkata bahwa kita teman yang baik. Ya,
kau hanya menganggap kita hanya teman. Padahal kau sama sekali tidak pernah
mengintip sedikit pun isi hati ku yang sebenarnya ini.
Walau menangis disini sendiri
Aku selalu menatap bola mata mu yang indah itu, aku selalu
mencari arti diriku yang sebenarnya pada diri mu. Apa kah ada diriku di mata
itu selain pantulan bayangan diriku? Atau memang hanya bayangan saja? Tidak kah
kau merasakan kehadiran mu di bola mata ku ini? Apa kah kau melihatnya? Atau aku
harus meluapkan semua air mata ini dengan sia-sia dihadapan mu agar kamu
mengerti? Tidak, percuma! Aku hanya bisa memendamnya sendiri.
Tidak pernah dirimu sadari
Oh, gumaman yang menyedihkan
Masihkah kamu belum menyadari nya? Aku tidak bisa terus
menerus terdiam menahan semuanya. Tapi aku tidak tahu harus bagaimana. Aku terdiam,
terdiam terus mencari makna diriku sebenarnya di hati mu. Dengarkan lah! Sekali
ini saja, coba kamu dengarkan bisikan hati ku ini. Sakit! Sakit mengingat
perasaan yang menyedihkan ini, namun kau masih juga tidak bisa menyadarinya. Kau
masih belum mengerti juga?
Sebelum musim ini usai dan berganti
Ku kan terbang ke suatu tempat
Aku tidak bisa terus-terusan berdiam. Kau tahu? Itu sangat
lah menyakitkan! Terlebih jika aku mengetahui kenyataan bahwa memang benar
diriku ini tidak ada dalam dirimu itu. Aku akan pergi, ya aku pergi. Pergi karena
percuma saja aku menunggu mu yang masih terdiam tidak menyadarinya, sedangkan
kau malah menjadi sosok yang mulai tidak ku kenal. Kau berubah? Kenapa? Apa karena
ada orang lain? Karena orang itu, kau mulai berubah padaku? Hanya padaku? Ya,
aku akan pergi. Sebelum aku melihat kau lebih berubah lagi, aku akan pergi
lebih dahulu sebelum kau minta.
Berada di samping mu membuatku tersiksa
Sakit! Kenapa ini terjadi? Aku ingin sekali pergi benar
pergi dari mu. Kenapa tidak bisa? Sikap mu malah berubah sekarang. Aku tidak
bisa terus berada di dekat mu terus kalau begini caranya. Kau tahu bagaimana
rasanya saat orang yang kau suka ternyata menggandeng orang lain, lalu dengan
mudahnya dia memperkenalkan orang itu pada mu? Sedangkan posisi mu sekarang
selalu ada di sampingnya, selalu memberi isyarat bahwa kau sangat tulus
padanya. Sakit!
Cinta yang hanya sementara
Mungkin memang kisah kita hanya sementara. Mungkin memang
seperti ini lah sekenario untuk kita. Aku berharap rasa ini cepat berlalu, aku
tidak mau terus berlarut-larut dalam kesedihan ini. Aku ingin menyudahi &
menyerah dengan cinta yang hanya datang untuk sementara.
Diriku...
Mungkin mungkin mungkin
Tersesat di hutan dalam hati ini
Tapi kenapa! Sulit sekali aku pergi meninggalkan perasaan
ini. Sulit untuk ku segera meninggalkan tempat yang selalu menyiksa ku ini, aku
ingin beralih. Tapi tidak bisa! Aku terus saja berputar-putar ditempat yang
sama, hati yang sama. Hati yang sudah tidak ada arti diriku disana. Aku tidak
bisa terus disini! Aku ingin pergi! Tapi kenapa? Kenapa sulit? Aku tersesat
dalam belenggu tidak jelas ini.
Diriku...
Mungkin mungkin mungkin
Setidaknya tengok dan lihat kesini
Diriku...
Mungkin mungkin mungkin
Setidaknya tengok dan lihat kesini
Apakah mungkin karena aku masih ingin mencari sisa-sisa
kecil diriku dihati mu? Apakah aku masih penasaran? Aku tidak tahu, tapi
nyatanya kau masih saja tidak menyadarinya. Kau masih saja menatapku dengan
tatapan itu, tatapan yang sama saat aku pertama kali mencari diriku dalam
dirimu. Sekali saja, tolong. Lihat aku sekali saja! Lihat hati ini berkat apa,
hati ini selalu ada dirimu. Tidak yang lain.
Tak terungkapkan dalam kata
Summer ke-enambelas
Summer ke-enambelas
Musim panas di usiaku ke 16 ini masih juga seperti itu. Masih
juga kau tidak menyadarinya akan kehadiranku sebenarnya. Sedangkan aku sendiri
masih juga sulit untuk mengungkap kannya langsung pada mu. Aku takut, aku takut
mengetahui kenyataan yang mengatakan bahwa aku sama sekali tidak ada.
Jikalau nanti diriku tak ada
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku sudah tidak
pernah menemui mu lagi. Jika aku benar meninggalkan mu. Aku tidak tahu apa yang
akan terjadi. Terlebih kau masih juga belum menyadari keberadaanku selam ini. Aku
selalu ada di dekat mu, tapi kenapa kau tidak pernah menyadarinya?
Tempat ini pun kan menjadi sepi
Ya, aku pergi. Tapi mungkin hati ini bisa saja merasa ada
yang kurang, hati ini tersa kosong. Aku tidak tahu kenapa. Apakah karena hati
ini hanya diisi oleh satu orang, yaitu kau? Tetapi setelah aku berusaha
mengenyahkan semuanya tentang dirimu, kenapa rasanya terasa sepi? Rasanya hampa.
Yang dahulu selalu terdengar
Higurashi langit yang jauh
Higurashi langit yang jauh
Ingatkah kau dulu aku selalu ada untuk mu? Aku selalu
mendengar suara mu itu. Suara yang menyebut namaku beberapa kali, suara yang
selalu menggetarkan hatiku, suara yang menggetarkan perasaanku, suara bisik
yang selalu ingin aku raih & peluk erat. Tapi, semua itu berakhir. Semuanya
sudah selesai sekarang. Kau pergi, pergi jauh dengan pilihan mu sendiri. Jauh,
semakin tidak bisa aku gapai.
Hari esok berbeda dengan hari ini
Setelah menyadari kau juga mulai pergi, pergi dariku. Aku menyadari
bahwa hari ini, kita yang sekarang. Akan berbeda dengan kita keesokan harinya. Mungkin
esok kau tidak pernah menyapaku lagi, tidak pernah menyebut namaku lagi, tidak
pernah tersenyum manis padaku lagi, tidak pernah tertawa bersama lagi, bahkan
tidak pernah bertemu lagi.
Akan selalu terasa sepi
Semuanya sudah berubah, semuanya berubah. Hati ini, seketika
hampa. Kenapa? Apa karena dia juga? Apa karena dia mulai pergi? Bukan kah aku
juga ingin pergi karena mersa tersiksa juga? Hati ini sepi.
Dulu aku berharap kau menemukannya
Cinta kecil yang satu arah
Padahal aku sangat berharap, dahulu. Aku selalu berharap kau
menemukan ku saat itu juga, menemukan keberadaanku yang lebih kecil dibanding
lainnya. Padahal aku selalu membuat suara yang nyaring terdengar bahwa aku ada
disini. Tapi, kau masih juga tidak menyadarinya. Hingga sekarang. Keinginanku Cuma
satu, keinginanku tidak terlalu besar. Aku hanya ingin kau menyadari diriku
& cinta yang aku punya untukmu. Hanya itu tidak lebih.
Sendiri...
Mungkin mungkin mungkin
Oh teramat singkat kehidupan ini
Inikah yang terbaik untukku? Ini kah sekenario untukku? Apakah
aku memang hanya lebih baik tidak dengannya? Padahal hidup ini sangat singkat. Padahal
masih banyak yang ingin ku sampaikan untuknya.
Sendiri...
Mungkin mungkin mungkin
Ingatlah kembali pernah ada masa
Yah memang seharusnya begini mungkin. Tetapi apakah kau
ingat semua hari itu? Hari-hari kita? Hanya kita berdua, yang kau kira itu
semua hanya pertemanan biasa. Padahal itu bukan hanya pertemanan biasa untukku,
aku tidak bisa! Ingatkah kau sekarang? Aku selalu mengingatnya sendiri disini. Ya,
sendiri.
Aku suka pada dirimu
Summer ke-enam belas
Summer ke-enam belas
Hati ku tidak bisa berbohong. Aku tidak bisa berbohong. Haruskah
aku mengatakannya langsung pada mu? Mengatakannya di musim panas ku yang ke 16
tahun ini? Tapi apa kah semuanya akan berubah? Berubah menjadi lebih baik
setelah aku mengatakannya, aku rasa tidak. Kau sendiri bahkan sudah pergi
sekarang, & tidak kembali. Aku ingin sekali mengatakan satu kata itu yang
memiliki banyak makna. Suka, aku suka.
Higurashi no Koi
Higurashi no Koi
Cinta ini di ibaratkan jangkrik di musim panas. Jangkrik yang
hanya bersuara di musim panas, jangkrik yang bersembunyi entah dimana namun
suaranya jelas terdengar. Sulit untuk menemukannya jika hanya mengikuti
suaranya. Tapi coba lah dengarkan dengan seksama, dalam suara itu selalu
memiliki makna. Seperti berkata aku ada disini, aku selalu ada di samping mu. Kenapa
kau masih tidak menyadarinya? Apa kah mungkin karena aku terlalu kecil untukmu?
Apakah rasa cinta ini masih sangat kecil untuk mu? Cinta musim panas yang
sangat kecil. Cinta yang hanya datang sementara namun sangat membekas. Cinta yang
tidak pernah kau sadari. Higurashi no Koi (Cinta Jangkrik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar