Rabu, 03 Februari 2016

Higurashi no Koi [蜩の恋] Kisah Higurashi

Kisah Higurashi yang selalu tidak disadari keberadaannya yang sangat dekat, semoga kau menyadarinya tidak terus memalingkan wajah. Lihat lah! Temukan!
Back song Higurashi no Koi JKT48

Tempat dimana serangga berbunyi
Apakah engkau mengetahuinya?

Di tempat ini, tempat yang tenang hanya terdengar suara kepakan sayap serangga angin lembut yang menerpa dedaunan yang selalu menjadi tempat berlindung para serangga. Ya, ini lah tempat berlindung ku. Tempat yang selalu aku datangi jika aku menginginkan kesendirian & ketenangan diriku. Tetapi, di sisi lain aku bertanya. Apa kah kau mengetahui keberadaan ku sekarang? Apakah kau menyadari tempat ini? Aku selalu berharap kau datang ke sini & menemukan ku. Aku ingin kau mengetahui diriku.

Di dalam pepohonan taman yang
Mulai berubah menjadi gelap

Hari-hari ku habiskan ditempat ini, tidak terasa hari sudah semakin gelap. Suasana pun berubah, tidak hanya dedaunan di pohon yang sudah semakin tidak terlihat itu. Tapi juga kau. Kenapa kau tidak juga menyadari keberadaan ku? Apakah karena hari semakin gelap? Tapi apakah kau mendengar bisikan hati ini? Aku memanggil nama mu di dalam hati dalam gelap ini.

Diriku yang kau kira hanya teman

Aku mengingat kejadian sebelumnya, kita selalu bersama dalam kehidupan ini. Aku ingat saat kau membuat ku tertawa, aku ingat saat kau melemparkan senyum itu hanya untukku, aku ingat kau selalu menghampiriku dengan semangat. Seolah kita dua orang yang cocok. Tapi, nyatanya. Kau pernah berkata dengan mudah sambil mengusap kepalaku, kau berkata bahwa kita teman yang baik. Ya, kau hanya menganggap kita hanya teman. Padahal kau sama sekali tidak pernah mengintip sedikit pun isi hati ku yang sebenarnya ini.

Walau menangis disini sendiri

Aku selalu menatap bola mata mu yang indah itu, aku selalu mencari arti diriku yang sebenarnya pada diri mu. Apa kah ada diriku di mata itu selain pantulan bayangan diriku? Atau memang hanya bayangan saja? Tidak kah kau merasakan kehadiran mu di bola mata ku ini? Apa kah kau melihatnya? Atau aku harus meluapkan semua air mata ini dengan sia-sia dihadapan mu agar kamu mengerti? Tidak, percuma! Aku hanya bisa memendamnya sendiri.

Tidak pernah dirimu sadari
Oh, gumaman yang menyedihkan

Masihkah kamu belum menyadari nya? Aku tidak bisa terus menerus terdiam menahan semuanya. Tapi aku tidak tahu harus bagaimana. Aku terdiam, terdiam terus mencari makna diriku sebenarnya di hati mu. Dengarkan lah! Sekali ini saja, coba kamu dengarkan bisikan hati ku ini. Sakit! Sakit mengingat perasaan yang menyedihkan ini, namun kau masih juga tidak bisa menyadarinya. Kau masih belum mengerti juga?

Sebelum musim ini usai dan berganti
Ku kan terbang ke suatu tempat

Aku tidak bisa terus-terusan berdiam. Kau tahu? Itu sangat lah menyakitkan! Terlebih jika aku mengetahui kenyataan bahwa memang benar diriku ini tidak ada dalam dirimu itu. Aku akan pergi, ya aku pergi. Pergi karena percuma saja aku menunggu mu yang masih terdiam tidak menyadarinya, sedangkan kau malah menjadi sosok yang mulai tidak ku kenal. Kau berubah? Kenapa? Apa karena ada orang lain? Karena orang itu, kau mulai berubah padaku? Hanya padaku? Ya, aku akan pergi. Sebelum aku melihat kau lebih berubah lagi, aku akan pergi lebih dahulu sebelum kau minta.

Berada di samping mu membuatku tersiksa

Sakit! Kenapa ini terjadi? Aku ingin sekali pergi benar pergi dari mu. Kenapa tidak bisa? Sikap mu malah berubah sekarang. Aku tidak bisa terus berada di dekat mu terus kalau begini caranya. Kau tahu bagaimana rasanya saat orang yang kau suka ternyata menggandeng orang lain, lalu dengan mudahnya dia memperkenalkan orang itu pada mu? Sedangkan posisi mu sekarang selalu ada di sampingnya, selalu memberi isyarat bahwa kau sangat tulus padanya. Sakit!

Cinta yang hanya sementara

Mungkin memang kisah kita hanya sementara. Mungkin memang seperti ini lah sekenario untuk kita. Aku berharap rasa ini cepat berlalu, aku tidak mau terus berlarut-larut dalam kesedihan ini. Aku ingin menyudahi & menyerah dengan cinta yang hanya datang untuk sementara.

Diriku...
Mungkin mungkin mungkin
Tersesat di hutan dalam hati ini

Tapi kenapa! Sulit sekali aku pergi meninggalkan perasaan ini. Sulit untuk ku segera meninggalkan tempat yang selalu menyiksa ku ini, aku ingin beralih. Tapi tidak bisa! Aku terus saja berputar-putar ditempat yang sama, hati yang sama. Hati yang sudah tidak ada arti diriku disana. Aku tidak bisa terus disini! Aku ingin pergi! Tapi kenapa? Kenapa sulit? Aku tersesat dalam belenggu tidak jelas ini.

Diriku...
Mungkin mungkin mungkin
Setidaknya tengok dan lihat kesini

Apakah mungkin karena aku masih ingin mencari sisa-sisa kecil diriku dihati mu? Apakah aku masih penasaran? Aku tidak tahu, tapi nyatanya kau masih saja tidak menyadarinya. Kau masih saja menatapku dengan tatapan itu, tatapan yang sama saat aku pertama kali mencari diriku dalam dirimu. Sekali saja, tolong. Lihat aku sekali saja! Lihat hati ini berkat apa, hati ini selalu ada dirimu. Tidak yang lain.

Tak terungkapkan dalam kata
Summer ke-enambelas

Musim panas di usiaku ke 16 ini masih juga seperti itu. Masih juga kau tidak menyadarinya akan kehadiranku sebenarnya. Sedangkan aku sendiri masih juga sulit untuk mengungkap kannya langsung pada mu. Aku takut, aku takut mengetahui kenyataan yang mengatakan bahwa aku sama sekali tidak ada.

Jikalau nanti diriku tak ada 

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku sudah tidak pernah menemui mu lagi. Jika aku benar meninggalkan mu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Terlebih kau masih juga belum menyadari keberadaanku selam ini. Aku selalu ada di dekat mu, tapi kenapa kau tidak pernah menyadarinya?

Tempat ini pun kan menjadi sepi

Ya, aku pergi. Tapi mungkin hati ini bisa saja merasa ada yang kurang, hati ini tersa kosong. Aku tidak tahu kenapa. Apakah karena hati ini hanya diisi oleh satu orang, yaitu kau? Tetapi setelah aku berusaha mengenyahkan semuanya tentang dirimu, kenapa rasanya terasa sepi? Rasanya hampa.

Yang dahulu selalu terdengar
Higurashi langit yang jauh

Ingatkah kau dulu aku selalu ada untuk mu? Aku selalu mendengar suara mu itu. Suara yang menyebut namaku beberapa kali, suara yang selalu menggetarkan hatiku, suara yang menggetarkan perasaanku, suara bisik yang selalu ingin aku raih & peluk erat. Tapi, semua itu berakhir. Semuanya sudah selesai sekarang. Kau pergi, pergi jauh dengan pilihan mu sendiri. Jauh, semakin tidak bisa aku gapai.

Hari esok berbeda dengan hari ini

Setelah menyadari kau juga mulai pergi, pergi dariku. Aku menyadari bahwa hari ini, kita yang sekarang. Akan berbeda dengan kita keesokan harinya. Mungkin esok kau tidak pernah menyapaku lagi, tidak pernah menyebut namaku lagi, tidak pernah tersenyum manis padaku lagi, tidak pernah tertawa bersama lagi, bahkan tidak pernah bertemu lagi.

Akan selalu terasa sepi

Semuanya sudah berubah, semuanya berubah. Hati ini, seketika hampa. Kenapa? Apa karena dia juga? Apa karena dia mulai pergi? Bukan kah aku juga ingin pergi karena mersa tersiksa juga? Hati ini sepi.

Dulu aku berharap kau menemukannya
Cinta kecil yang satu arah

Padahal aku sangat berharap, dahulu. Aku selalu berharap kau menemukan ku saat itu juga, menemukan keberadaanku yang lebih kecil dibanding lainnya. Padahal aku selalu membuat suara yang nyaring terdengar bahwa aku ada disini. Tapi, kau masih juga tidak menyadarinya. Hingga sekarang. Keinginanku Cuma satu, keinginanku tidak terlalu besar. Aku hanya ingin kau menyadari diriku & cinta yang aku punya untukmu. Hanya itu tidak lebih.

Sendiri...
Mungkin mungkin mungkin
Oh teramat singkat kehidupan ini

Inikah yang terbaik untukku? Ini kah sekenario untukku? Apakah aku memang hanya lebih baik tidak dengannya? Padahal hidup ini sangat singkat. Padahal masih banyak yang ingin ku sampaikan untuknya.

Sendiri...
Mungkin mungkin mungkin
Ingatlah kembali pernah ada masa

Yah memang seharusnya begini mungkin. Tetapi apakah kau ingat semua hari itu? Hari-hari kita? Hanya kita berdua, yang kau kira itu semua hanya pertemanan biasa. Padahal itu bukan hanya pertemanan biasa untukku, aku tidak bisa! Ingatkah kau sekarang? Aku selalu mengingatnya sendiri disini. Ya, sendiri.

Aku suka pada dirimu
Summer ke-enam belas

Hati ku tidak bisa berbohong. Aku tidak bisa berbohong. Haruskah aku mengatakannya langsung pada mu? Mengatakannya di musim panas ku yang ke 16 tahun ini? Tapi apa kah semuanya akan berubah? Berubah menjadi lebih baik setelah aku mengatakannya, aku rasa tidak. Kau sendiri bahkan sudah pergi sekarang, & tidak kembali. Aku ingin sekali mengatakan satu kata itu yang memiliki banyak makna. Suka, aku suka.

Higurashi no Koi

Cinta ini di ibaratkan jangkrik di musim panas. Jangkrik yang hanya bersuara di musim panas, jangkrik yang bersembunyi entah dimana namun suaranya jelas terdengar. Sulit untuk menemukannya jika hanya mengikuti suaranya. Tapi coba lah dengarkan dengan seksama, dalam suara itu selalu memiliki makna. Seperti berkata aku ada disini, aku selalu ada di samping mu. Kenapa kau masih tidak menyadarinya? Apa kah mungkin karena aku terlalu kecil untukmu? Apakah rasa cinta ini masih sangat kecil untuk mu? Cinta musim panas yang sangat kecil. Cinta yang hanya datang sementara namun sangat membekas. Cinta yang tidak pernah kau sadari. Higurashi no Koi (Cinta Jangkrik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar